Edelweiss
Edelweiss di Papandayan |
Edelweiss merupakan tumbuhan perdu dengan tinggi sekitar satu meter, meskipun dapat mencapai tinggi 8 meter. tumbuhan ini banyak ditemukan pada ketinggian di atas 2000 mdpl. Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus.
Di Pulau Jawa terdapat tumbuhan Edelweiss yang endemik, yaitu Anaphalis javanica. Tumbuhan ini dapat ditemukan di gunung berapi dengan ketinggian di atas 2500 mdpl. seperti Gunung Ciremai, Gunung Papandayan, Gunung Gede, Gunung Semeru, Gunung Sindoro-Sumbing, Gunung Lawu dan Gunung berapi lainnya. Bunga Edelweiss biasanya berwarna putih kekuningan, tapi kita dapat melihat edelweiss berwarna ungu di gunung Lawu.
Edelweiss di gunung Ciremai |
Bunga ini sekarang terancam punah karena banyaknya masyarakat yang mengambil bunga ini untuk hiasan, kenang-kenangan, ataupun untuk keperluan mistis. sebenarnya pemetikan bunga edelweiss sudah dilarang oleh badan konservasi Indonesia, tapi tetap saja banyak tangan jahil yang ingin memetik dan membawanya pulang ke rumah. seharusnya sebagai pendaki gunung yang baik, terapkan lah kutipan berikut:
"jangan ambil apapun kecuali gambar, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, dan janganlah membunuh apapun kecuali waktu" ketika sedang mendaki gunung.
Sebenarnya apa sih yang istimewa dari bunga ini? tentu saja cap "keabadian" nya, bunga edelweiss dikatakan abadi karena tidak bisa layu, jadi apabila kita petik bunga ini dan menyimpannya, bunga ini akan mengering dan tidak membusuk. sementara unsur budaya yang terkandung di bunga edelweiss ini seperti jimat cinta, dan lambang keabadian di beberapa negara. wah, keren sekali yah.
Comments
Post a Comment