Posts

Showing posts from October, 2011

Lebih dari Sekedar Sayang

Aku berbaring mesra diatas matras, menatap sinar terawang yang menembus singgasana langit hitam kelam bertabur bintang. Tenda kami berbentuk kubah, sementara rekanku tertidur pulas-mendengkur keras, sesekali menggeliat terbuai mimpi. Sepertinya kami sedikit dejavu tentang napak tilas kali ini. Sementara di luar terlihat di tengah langit mulai benderang, puncak-puncak gunung bakal menangkap sinar matahari pagi yang pertama. Sementara rekanku masih saja bergumul dengan hangatnya sleepingbag dan terlindungi tenda kotak, enggan keluar dari kantong tidur walau harus menyalakan perapian atau sekedar memasak air panas. Ketika air panas sudah menggeliat, aku mulai memandang ke sekeliling, keindahan hutan primer dengan kanopi tertutup, keindahan Danau Ranukumbolo dan jernihnya air danau di Gunung Semeru. Sinarnya mulai memanas. Perjalanan kali ini akan kembali ditempuh dengan sigap dan cekat. “Minuman panas!” “Minuman panas!”. Sembari membawa dua gelas buat rekanku. Aku sudah menduga mua

Malam, Bansus dan Landak

Tarikan medan magnet yang sangat kuat mengenaiku saat akan berbelok pulang menuju kost’an. Aku seperti terkena hipnotis yang mengarahkanku tepat menuju kedai bansus di seberang jalan samping trotoar dekat air mancur. Setelah beberapa saat tanpa kesadaran, aku sudah berada di depan kedai itu kemudian duduk manis pada bangku kayu yang telah tersedia. “kang…bansusnya satu..” kataku pelan. Kuambil piring plastik warna merah jambu kemudian kusiram dengan sambal oncom encer. Diatas sebuah meja tersaji banyak aneka makanan diantaranya : bakwan, goreng tempe mendoan dan lontong (red: leupeut). Kuambil sebuah bakwan kemudian kusiram dengan sambal oncom yang viscositasnya sangat kecil sedikit pedas. Amboi mantap benar, sambil makan, diiringi petikan gitar dan nyanyian seniman jalanan yang rambutnya mowhak gaya punk mirip landak menyanyikan beberapa lagunya Bang Iwan yang berjudul “negeriku” dan “satu-satu”. Suasana saat itu seperti berada di sebuah kafe pingiran jalan di kota Milan, Italia.

Judul Jadul Sharing Saja

hmm...starternya ga tau dimana..cuma pengen nulis narasi plus puisi..cuma curhat walopun belum nyampe jam 00.00 PM..i said...it's the time..begitulah awalnya..entering to a new lifebeing owner of KPPA...gebrakan atas my perfect life..no regrets of being who i am now.. no limits menjadi bebas untuk berfikir menjadi bebas untuk bertindak menjadi bebas untuk berbicara untuk merangkak, untuk berjalan, untuk berlari, bahkan untuk tertawa lepas. untuk pensyukuran atas waktu yang terlewati menjadi awal atas sebuah "pelarian", menjadi kekuatan atas tindakan "kebodohan" sekalipun, berakhir dengan kerinduan perjalanan atas lelah kerinduan akan kehangatan unggun dan jelaga tengah malam... kerinduan akan dinginnya malam yang membuat pikiran terjaga dalam lelap malam kerinduan akan menikmati fajar diantara pepohonan... kerinduan akan "lintingan", kerinduan akan "agar-agar" survival kerinduan akan puding di puncak gunung kerinduan akan da

Ternyata Bukan Puncakmu Yang Kami Tuju

Hari itu dimulailah langkah kami. Menapakkan satu-persatu jejak kaki, menemui deretan ladang hingga masuk dalam lebatnya hutan. Kadang harus terengah, kala hitungan nafas yang melibihi jumlah langkah. “Kami masih kuat!”, setiap benak kami berkata. Karena perjalanan masih jauh untuk mencapai puncakmu, Mahameru. Tak terhitung berapa kali kami beristirahat, hanya untuk sekedar mereguk segarnya air yang membasahi dahaga. Atau menaruh sejenak ransel jangkung kami, mempersilahkan pundak-pundak kami menikmati pijatan alami sang bayu yang bertiup lepas. Sedang sebagian dari kami menandai lekukan garis-garis topografi dengan titik-titik dan garis jalan yang telah kami lalui, memastikan jalan mana lagi yang akan kami tempuh. Persiapan kami matang, tapi tiap detik kami harus tetap memastikan bahwa perjalanan ini tidak berubah menjadi bencana karena kealpaan. Semakin terjal, nafaspun semakin memburu. Tetap, niat tidak pernah berubah apalagi menjelma putus asa. Jika salah satu dari kami menge

Untukmu Caldera

Image
Untukmu Caldera intro : E A 2x E               A Angin membelai wajahku E                F#              B Ditengah kesejukan malam E                           A Ditemani bintang diterangi bulan E           B                   E Kita bersatu dengan alam E                        A Padamu hutan kepadamu lautan E             F#             B Jiwa raga ini kuserahkan E                    A Akan kujaga akan kucinta E             B                  E Selalu untukmu Caldera E                A Oh Tuhan, terima kasih E         F#            B Atas keindahan ini E                       A Wahai saudara, wahai sahabat E                  B              E Malam ini tak akan kulupa Video: Wahyudian Permana Sidiq Pencipta: Erriska Hendra Pratama

Sebuah Tinjauan Historis

Kelompok Penempuh dan Pecinta Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran “CALDERA” dimulai dengan suatu keinginan dari anggota Sema FMIPA Unpad pada kepengurusan Badan Eksekutif Sema FMIPA Unpad periode 1999 – 2000. Keinginan ini kemudian diimplementasikan oleh pengurus dengan Ketua BE Nugrawan (Stat’94) ini dengan mengangkat Dian-Orbu-Wahyudi (Geo’95) pada divisi Olahraga sebagai cikal bakal kemunculan pecinta alam di Sema FMIPA Unpad. Selanjutnya, Divisi ini dengan menggunakan nama Kelompok Alam MIPA (KAM) memulai prosesnya. Diantaranya adalah dengan melaksanakan kegiatan ekspedisi ke Gunung Gede, Gunung Papandayan dan kegiatan lainnya. Sampai dengan berakhirnya kepengurusan 1999 – 2000, KAM telah banyak menarik anggota Sema FMIPA Unpad untuk bergabung. Namun karena kurangnya persiapan, akhirnya pada Kongres II Sema FMIPA Unpad di Garut, KAM belum bisa dijadikan unit pada Sema FMIPA Unpad. Selanjutnya pada periode 2000 – 2001 dengan Ketua BE Sema

Deklarasi Mahameru

Image
DEKLARASI MAHAMERU Bismillahirahmanirrahim Untuk ketiadaan yang tunjukan keberadaan-Nya Bersujud dalam tiap jejak langkah kami Tengadah pada puncak gunung tinggi Berselimut rimba dalam kehangatan misteri-Nya Di dinding tebing terjal saksi kekerdilan Dan deburan ombak tampar keangkuhan Berpayung angkasa dalam dekapan "CALDERA" yang menyatukan kami Mahameru, 21 Agustus 2001