Malam itu Rumput tak bisa tidur, sebab ia sibuk memikirkan Ilalang. sedang apa engkau kekasih, bisiknya mengusir Mimpi yang mencoba membujuknya untuk tidur bersisian. aku belum ngantuk! sungut Rumput. Mimpi tahu dia berbohong. bukan itu alasan yang sebenarnya. Kau isteriku! biniku! perempuanku! setiap Matahari sembunyi dan masuk ke dasar danau itu kau adalah milikku! desaknya gusar. berhentilah main mata dengan Angin, Rumput! berhentilah! Rumput melambai ramping, tubuhnya yang langsing melesat dari dekapan Mimpi dan menari menuju tengah ruangan, menjauhi peraduan. Dia tersenyum mengejek, beringsut-ingsut mengitari peraduan dalam jarak yang aman. Rumput tahu benar bahwa Mimpi terikat erat di sana, oleh rantai-rantai perjanjiannya dengan entah apa, mereka sama-sama tahu namun sama-sama tak menyebutkan nama. Kejarlah daku kalau engkau menginginkan aku, maka aku milikmu. desahnya menggoda, matanya mengerjap, melemparkan kegenitan semu sebelum ia mengeluarkan lidahnya tanda mengejek. Kau...