Lebih dari Sekedar Sayang
Aku berbaring mesra diatas matras, menatap sinar terawang yang menembus singgasana langit hitam kelam bertabur bintang. Tenda kami berbentuk kubah, sementara rekanku tertidur pulas-mendengkur keras, sesekali menggeliat terbuai mimpi. Sepertinya kami sedikit dejavu tentang napak tilas kali ini. Sementara di luar terlihat di tengah langit mulai benderang, puncak-puncak gunung bakal menangkap sinar matahari pagi yang pertama. Sementara rekanku masih saja bergumul dengan hangatnya sleepingbag dan terlindungi tenda kotak, enggan keluar dari kantong tidur walau harus menyalakan perapian atau sekedar memasak air panas. Ketika air panas sudah menggeliat, aku mulai memandang ke sekeliling, keindahan hutan primer dengan kanopi tertutup, keindahan Danau Ranukumbolo dan jernihnya air danau di Gunung Semeru. Sinarnya mulai memanas. Perjalanan kali ini akan kembali ditempuh dengan sigap dan cekat. “Minuman panas!” “Minuman panas!”. Sembari membawa dua gelas buat rekanku. Aku sudah menduga mua...